Angka Kematian Ibu Melahirkan Menurun
Ditulis oleh
admin,
pada
04 Januari 2013 09:20:38
Kematian ibu melahirkan di Kabupaten Sukoharjo mengalami penurunan. Tahun 2011 Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo mencatat ada 13 ibu yang meninggal dunia saat melahirkan. Sedangkan pada 2012 angka tersebut turun dan hanya tercatat delapan kasus ibu meninggal dunia.
Kepala Dinkes Sukoharjo, Guntur Subyantoro kepada Espos (1/1) mengatakan pada tahun 2013 ini pihaknya memprioritaskan agar kematian ibu melahirkan tersebut bisa ditekan hingga nol. Menurut Guntur, kematian ibu melahirkan itu bisa terjadi saat melahirkan mengalami eklamsia atau kejang-kejang. "Eklamsia bisa ditangani dengan cara mengetahui kehamilannya mengalami preeklamsia atau tidak sebelum melahirkan," terang Guntur.
Ia mengatakan, selain kejang-kejang, eklamsia pada ibu melahirkan ditandai dengan tekanan darah yang tinggi dan kadar protein pada kencing ibu tersebut juga mengalami peningkatan. Eklamsia, kata dia, bisa dihindari bila persiapan melahirkan sudah disiapkan jauh-jauh hari. Pasalnya banyak ibu hamil yang mengalami eklamsia lantaran perencanaan kelahirannya tidak diketahui oleh tenaga medis. Akibatnya, banyak ibu hamil yang rentan eklamsia, namun tidak diketahui oleh tenaga medis di puskesmas maupun bidan desa.
Lebih lanjut Guntur mengungkapkan, mengurangi angka kematia saat ibu melahirkan, maka pihaknya akan mengintensifkan gerakan pemuda siaga sehat (dasiat) dan gerakan menyusui air susu ibu ekslusif hingga tingkat desa. "Dinkes sudah membicarakan dengan Bupati agar dua gerakan itu ditindaklanjuti dengan peraturan Bupati (perbup) pada 2013," papar Guntur.
Dengan adanya desa siaga, maka ke depan bisa diketahui berapa ibu hamil yang tinggal di suatu desa. Selain itu, dari sekian banyak ibu hamil di desa itu akan dirinci berapa ibu hamil yang mengalami resiko tinggi terhadap eklamsia. Setelah mengetahui seberapa banyak ibu hamil di suatu desa, maka bisa diketahui kapan perkiraan kelahirannya.
"Eklamsia itu memang sulit untuk ditangani. Namun demikian dengan sedini mungkin mengetahui resiko ibu mengalami eklamsia, maka kematian ibu saat melahirkan pun bisa ditekan," ungkapnya. (Espos)