Sistem Pendidikan Di Korea Utara: Struktur, Kurikulum, Dan Perbandingan Dengan Korea Selatan
Pendidikan di Korea Utara memiliki sistem yang sangat berbeda dibandingkan dengan negara-negara lain, terutama Korea Selatan. Pemerintah Korea Utara mengendalikan seluruh aspek pendidikan, memastikan bahwa sistem ini berfungsi sebagai alat ideologi untuk mempertahankan kekuasaan. Kurikulum pendidikan lebih banyak berfokus pada indoktrinasi politik daripada keterampilan akademik yang bersifat global.
Sistem Pendidikan di Korea Utara
Pemerintah Korea Utara menjalankan sistem pendidikan dengan struktur yang mirip dengan negara lain, tetapi memiliki beberapa perbedaan utama. Berikut adalah jenjang pendidikan di Korea Utara:
-
Pendidikan Dasar (Primary School)
Siswa menghabiskan enam tahun di tingkat dasar. Selama periode ini, mereka mempelajari mata pelajaran seperti matematika, bahasa Korea, dan ilmu pengetahuan. -
Pendidikan Menengah (Secondary School)
Pendidikan menengah berlangsung selama enam tahun dan dibagi menjadi dua tahap:- Junior Middle School (tiga tahun)
- Senior Middle School (tiga tahun)
-
Pendidikan Tinggi (Higher Education)
Setelah lulus dari sekolah menengah, siswa yang memenuhi syarat dapat melanjutkan ke perguruan tinggi atau universitas. Universitas Kim Il-sung adalah institusi pendidikan tinggi paling bergengsi di Korea Utara. -
Pendidikan Militer dan Politik
Selain pelajaran akademik, siswa juga mendapatkan pendidikan militer dan politik sejak dini.
Kekurangan Sistem Pendidikan di Korea Utara
Sistem pendidikan di Korea Utara memiliki beberapa kelemahan yang membedakannya dari sistem pendidikan di negara-negara lain:
-
Indoktrinasi Politik yang Berlebihan
Kurikulum lebih menekankan loyalitas kepada pemimpin dibandingkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. -
Minimnya Akses terhadap Informasi Global
Siswa tidak mendapatkan akses ke informasi luar negeri. Internet hampir tidak tersedia bagi masyarakat umum. -
Kurikulum yang Tidak Kompetitif
Dibandingkan dengan Korea Selatan, sistem pendidikan di Korea Utara tertinggal jauh dalam inovasi dan perkembangan akademik. -
Keterbatasan dalam Pendidikan Tinggi
Hanya individu tertentu yang mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi berdasarkan latar belakang keluarga dan loyalitas terhadap pemerintah.
Pendidikan Kewarganegaraan di Korea Utara
Pendidikan kewarganegaraan di Korea Utara berfokus pada loyalitas kepada pemimpin dan negara. Materi yang diajarkan lebih banyak mengenai sejarah keluarga Kim, ideologi Juche, serta propaganda anti-Barat dan anti-Korea Selatan.
Beberapa aspek utama dalam pendidikan kewarganegaraan di Korea Utara meliputi:
-
Doktrin Juche
Siswa diajarkan bahwa Juche, sebuah ideologi swasembada, merupakan prinsip utama dalam kehidupan rakyat Korea Utara. -
Pemuliaan Keluarga Kim
Sejarah pemimpin Korea Utara, mulai dari Kim Il-sung hingga Kim Jong-un, menjadi bagian besar dalam kurikulum sekolah. -
Anti-Imperialisme
Buku pelajaran mengajarkan kebencian terhadap negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Kesimpulan
Sistem pendidikan di Korea Utara sangat berbeda dibandingkan dengan negara-negara lain, termasuk Korea Selatan. Kurikulum lebih menekankan pada indoktrinasi politik daripada penguasaan ilmu pengetahuan yang bersifat global. Dibandingkan dengan Korea Selatan yang memiliki sistem pendidikan terbuka dan inovatif, Korea Utara masih menghadapi berbagai keterbatasan yang menghambat perkembangan akademik masyarakatnya.
Meski begitu, pendidikan tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Korea Utara, meskipun dengan pengawasan ketat dari pemerintah.